BIOGRAFI
DAN STRATEGI DAKWAH
SUNAN
DRAJAT
Nama kecil Sunan Drajat adalah Raden Qasim,
kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Sunan Drajat diperkirakan lahir pada
tahun 1470 Masehi. Dia adalah putra dari Sunan Ampel yang terkenal karena kecerdasannya,
dan ia merupakan adik dari Sunan Bonang.
Raden Qasim memperoleh ilmu keislaman
langsung dari ayahnya, Sunan Ampel, yang memimpin pondok pesantren Ampeldenta,
Surabaya. Setelah beranjak remaja, Raden Qasim merantau ke Cirebon untuk
berguru kepada Sunan Gunung Jati.
Ia menyebarkan agama Islam di Desa Drajat di
Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Di sana ia mendirikan pesantren Dalem
Duwur. Tempat ini diberikan oleh Kerajaan Demak.
Sebagai penghargaan atas keberhasilannya
menyebarkan agama Islam dan usahanya menanggulangi kemiskinan dengan
menciptakan kehidupan yang makmur bagi warganya, ia memperoleh gelar Sunan
Mayang Madu dari Raden Patah, Sultan Demak pada tahun 1520
Pada 1522 M, Raden Qasim atau Sunan Drajat
tutup usia. Makamnya terletak di Desa Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
Salah satu ajaran Sunan Drajat yang terkenal
adalah Pepali Pitu atau 7 Dasar Ajaran yang dijadikan oleh masyarakat sebagai
pijakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pepali pitu :
1.
Memangun resep tyasing sasama (Membuat
senang hati orang lain).
2.
roning suka kudu eling lan
waspada (Dalam suasana gembira, hendaknya tetap ingat Tuhan dan selalu
waspada).
3.
Laksitaning subrata tan nyipa
marang pringga bayaning lampah (Dalam mencapai cita-cita luhur, jangan
menghiraukan halangan dan rintangan).
4.
Meper hardaning pancadriya
(Senantiasa berjuang untuk menekan hawa nafsu duniawi).
5.
Heneng-Hening-Henung (Dalam diam
akan dicapai keheningan, dalam hening
akan dicapai jalan kebebasan mulia).
6.
Mulya guna panca waktu
(Pencapaian kemuliaan lahir batin
dicapai dengan menjalani salat lima waktu).
7.
Menehono teken marang wong kang
wuto. Menehono mangan marang wong kang luwe. Menehono busana marang wong kang
wuda. Menehono pangiyup marang wong kang kaudanan (Berikan tongkat kepada orang
buta. Berikan makan kepada orang lapar. Berikan pakaian kepada orang tak
berpakaian. Berikan tempat berteduh kepada orang kehujanan).
Sumber :
·
Sejarah Kebudayaan Islam Untuk
Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama
2019.
·
tirto.id
·
wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar