BIOGRAFI
DAN STRATEGI DAKWAH
SUNAN
AMPEL
Sunan Ampel atau Raden Rahmat adalah putra cucu Raja Champa, ayahnya bernama
Ibrahim As-Samarkandi yang menikah dengan Puteri Raja Champa yang bernama Dewi
Candra Wulan.
Ketika Raden Rahmat berada di Tuban beliau
berkenalan dengan dua tokoh masyarakat
yaitu Ki Wiryo Sarojo dan Ki Bang Kuning, yang kemudian keduanya masuk Islam
beserta keluarganya.
Dengan masuk islamnya Ki Wiryo Sarojo dan Ki
Bang Kuning, usaha Sunan Ampel semakin mudah dalam mendekati masyarakat dan
melakukan dakwah. Sedikit demi sedikit beliau mulai mengajarkan tauhid dan
ibadah.
Sunan Ampel wafat pada tahun 1406 M. Beliau
dimakamkan di Kompleks Masjid Ampel, Surabaya. Sampai sekarang makam beliau
banyak dikunjungi peziarah dari berbagai derah diseluruh pelosok tanah air.
STRATEGI DAKWAH SUNAN AMPEL
Sunan Ampel telah mendidik murid-murid yang
terkenal antara lain Sunan Bonang dan Sunan Drajat yang tak lain keduanya
adalah putra Sunan Ampel sendiri, Maulana Ishak, Sunan Giri, dan Raden Patah
(Sultan Demak).
Sunan Ampel dikenal sebagai negarawan, tokoh
yang mempunyai gagasan dan perencana berdirinya kerajaan Islam pertama di tanah
Jawa. Menurut bukti sejarah Sunan Ampel adalah orang yang mengukuhkan Raden
Patah sebagai sultan pertama Kesultanan Demak Bintoro.
Kesultanan Demak menjadi pusat penyebaran
Islam ke seluruh wilayah Indonesia. Pada saat itu masjid menjadi pusat kegiatan
kemasyarakatan. Masjid Demak didirikan pada tahun 1478 diprakarsai oleh Sunan
Ampel bersama para Walisongo.
Sumber :
·
Sejarah Kebudayaan Islam Untuk
Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama
2019.
·
tirto.id
·
wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar