Kamis, 20 Mei 2021

 


 

BIOGRAFI DAN STRATEGI DAKWAH

SUNAN BONANG

 

Raden Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang) adalah putra Sunan Ampel dari istri yang bernama Dewi Candrawati. Sunan Bonang dikenal sebagai ahli ilmu kalam dan ilmu tauhid.

Beliau banyak belajar di Pasai. Kemudian sekembalinya dari Pasai beliau mendirikan pesantren di daerah Tuban. Santri yang belajar berasal dari penjuru daerah di tanah air.

Sunan bonang meninggal pada tahun 1525 dan dimakamkan di Tuban, daerah pesisir utara jawa yang menjadi basis perjuangan dakwahnya.

STRATEGI DAKWAH SUNAN BONANG

Dalam dakwahnya beliau mempunyai keunikan dengan cara mengubah nama-nama dewa dengan nama-nama malaikat sebagaimana yang dikenal dalam Islam.  Hal ini dimaksudkan sebagai upaya persuasif terhadap masyarakat yang kala itu masih menyembah dewa-dewa.

 

Para wali berusaha untuk mewarnai dan mengubah ajaran masyarakat pada saat itu dengan menciptakan tembang atau syair yang berisi ajaran tauhid dan peribadatan. Dalam syair diselingi dengan syahadatain (kalimat syahadat), sehingga sekarang dikenal istilah sekaten, berasal dari kata syahadatain.

Salah satu tembang ciptaan Sunan Bonang adalah tembang durma, tembang macapat yang menggambarkan suasana tegang, bengis, dan penuh amarah dalam kehidupan dunia yang fana.

Karya yang berupa catatan-catatan pengajaran Sunan Bonang dikenal dengan Suluk Sunan Bonang yang berbentuk prosa dalam gaya Jawa, namun penggunaan kalimat-kalimatnya banyak sekali dipengaruhi bahasa Arab.

Diantara karya lainnya, adalah Sekar Damarwulan, Primbon Bonang I dan II, dan Serat Wragul.

 

 

Sumber :

·         Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2019.

·         tirto.id

·         wikipedia

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Palestina

Telah 26 hari berlalu semenjak konflik antara   Palestina dan Israel   memasuki babak baru yang lebih parah. Banyak warga sipil yang menjadi...