Kamis, 20 Mei 2021

 




 

 

 

 

 

 

 

 

BIOGRAFI DAN STRATEGI DAKWAH

SUNAN GRESIK

Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim berasal dari Turki, dia adalah seorang ahli tata negara yang ulung. Syekh Maulana Malik Ibrahim datang ke pulau Jawa pada tahun 1404 M.

Jauh sebelum beliau datang, Islam sudah ada walaupun sedikit, ini dibuktikan dengan adanya makam Fatimah binti Maimun yang nisannya bertuliskan tahun 1082.

Di kalangan rakyat jelata Sunan Gresik atau sering dipanggil Kakek Bantal sangat terkenal terutama di kalangan kasta rendah yang selalu ditindas oleh kasta yang lebih tinggi.

Sunan Gresik menjelaskan bahwa dalam Islam kedudukan semua orang adalah sama sederajat, hanya orang yang beriman dan bertaqwalah yang tinggi kedudukannya di sisi Allah.

Dia mendirikan pesantren yang merupakan perguruan islam, tempat mendidik dan menggembleng para santri sebagai calon mubaligh.

Sementara itu, sumber lokal menuturkan bahwa daerah yang dituju beliau yang pertama kali saat mendarat di Jawa ialah desa Sembalo, di dekat Desa Leran Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, 9 km di arah utara kota Gresik, tidak jauh dari kompleks makam Fatimah binti Maimun.

Ia lalu mulai menyiarkan agama Islam dengan mendirikan masjid pertama di desa Pasucinan, Manyar. Aktivitas yang mula-mula dilakukan Maulana Malik Ibrahim ialah berdagang di tempat terbuka dekat pelabuhan yang disebut Desa Rumo, yang menurut cerita setempat berkaitan dengan kata Rum (Persia), yaitu tempat kediaman orang Rum.

Setelah merasa dakwahnya berhasil di Sembalo, Maulana Malik Ibrahim kemudian pindah ke kota Gresik, tinggal di Desa Sawo. Setelah itu, ia datang ke Kutaraja Majapahit, menghadap raja dan mendakwahkan Agama Islam kepada raja.

Namun, Raja Majapahit belum mau masuk Islam tetapi menerimanya dan kemudian menganugerahinya sebidang tanah di pinggiran kota Gresik, yang belakangan dikenal dengan nama Desa Gapura.

Di Desa Gapura itulah Maulana Malik Ibrahim membuka pesantren untuk mendidik kader-kader pemimpin umat dan penyebar Islam yang diharapkan dapat melanjutkan misinya, menyampaikan kebenaran Islam kepada masyarakat di wilayah Majapahit yang sedang mengalami kemerosotan akibat perang saudara.

Di Gresik, beliau juga memberikan pengarahan agar tingkat kehidupan rakyat Gresik semakin meningkat. Beliau memiliki gagasan mengalirkan air dari gunung untuk mengairi sawah dan ladang.

Maulana Malik Ibrahim adalah seorang wali yang dianggap sebagai ayah dari walisongo. Beliau wafat di Gresik pada tahun 882 H atau 1419 M.

Sumber :

·         Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2019.

·         tirto.id

·         wikipedia

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sejarah Palestina

Telah 26 hari berlalu semenjak konflik antara   Palestina dan Israel   memasuki babak baru yang lebih parah. Banyak warga sipil yang menjadi...