Minggu, 30 Mei 2021
Minggu, 23 Mei 2021
Hadits Tentang Rukun Islam
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Berikut ini adalah Hadits tentang rukun Islam yang lima
klik kanan gambarnya, lalu pilih save image as, tentukan tempat penyimpanannya, lalu klik save.
Sabtu, 22 Mei 2021
Hadits Larangan Berdusta atas nama Nabi ﷺ
Cara mendownload filenya :
klik kanan gambarnya, lalu pilih save image as, tentukan tempat penyimpanannya, lalu klik save.
Jumat, 21 Mei 2021
Biografi Tengku Zulkarnain
K.H. Tengku Zulkarnain adalah ulama yang sangat gigih dalam dakwahnya. Beliau lahir di Medan, Sumatra Utara, 14 Agustus 1963.
Beliau adalah ulama berdarah Melayu Deli dan Riau. Ayahnya Tengku Rafiuddin Saudin masih kerabat Kesultanan Serdang dan ibunya Anisah Usy, putri seorang tokoh agama di Riau
Ia pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2015-2020.
Selain di MUI, Ustadz Tengku juga aktif sebagai Ketua Majelis Fatwa untuk PP Mathla'ul Anwar, sebuah organisasi yang berfokus pada pendidikan Islam.
Wakil Ketua Umum MUI KH. Anwar Abbas, menuturkan bahwa saat masih muda Tengku Zulkarnain sangat pandai bernyayi dan bermain musik.
Namun, karena ketertarikannya dengan dakwah islam, beliau meninggalkan dunia seni itu.
Beliau kerap menyampaikan dakwah sampai ke tempat-tempat terpencil di tanah air bahkan sampai ke luar negeri.
Beliau adalah pribadi yang tegas dan lugas dalam menyampaikan dakwah. Oleh karena itu, banyak yang senang namun ada juga sebagian orang yang tidak menyukai.
Di media sosial, beliau kerap mendapat cacian dari para pembencinya. Namun itulah resiko dakwah yang juga dialami oleh para Nabi dan Rasul.
Menurut berita yang beredar di banyak media, Tengku Zulkarnain meninggal dunia saat dalam perawatan karena terpapar Covid-19 di RS Tabrani, Pekanbaru.
Beliau meninggal dunia di bulan Ramadhan pada Hari Senin, 10 Mei 2021, sekitar waktu Maghrib (buka Puasa).
Semoga Allah SWT Menerima amal ibadah, ampuni dosa, dan meridhai perjuangan dakwah beliau.
Silsilah Nasab Habib Rizieq Syihab
Nama lengkap beliau adalah Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab, Lc., M.A., DPMSS. Silsilah lengkap Habib Rizieq Shihab (HRS) akhirnya terungkap. Ustadz Ahmad Alatas, Ketua Lembaga Pencatatan Nasab Makhtab Addaimi, Rabithah Alawiyah, menegaskan
Bahwa Habib Rizieq benar-benar masih keturunan Nabi Muhammad SAW dengan menunjukan silsilah beliau berdasarkan pada sebuah berkas pencatatan.
Beliau mengatakan, memang benar Habib Rizieq Syihab merupakan salah satu keturunan Nabi Muhammad SAW.
Menurut beliau, hanya orang-orang yang tidak mengetahui riwayat itulah yang meragukan garis keturunan Habib Rizieq.
Beliau menegaskan kembali, bahwa Habib Rizieq adalah generasi ke-39 Nabi Muhammad SAW. Jika diurut sampai ke Fatimah Az Zahra, maka Habib Rizieq merupakan keturunan ke-38.
Menurut Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Umar Smith, nasab Habib Rizieq ke Baginda Nabi Muhammad SAW sangatlah jelas.
Habib Rizieq berasal dari Qabilah (marga) Bin Shihab (sebagian menyebutkan Bin Shahab atau Bin Shihabuddin).
"Marga Shihabuddin dikenal sejak dulu sebagai ahli ilmu dan ulama besar, serta punya keluasan ilmu pengetahuan pada tiap zamannya. Sampai kini marga Bin Shihab kebanyakan para intelektual di bidangnya masing-masing," tutur Habib Zein.
Silsilah Habib Rizieq dapat diketahui dari dokumen Maktab Daimi Rabithah Alawiyah yang diterbitkan 8 September 2003 dengan nomor ID nasab 19176.
Dalam dokumen itu, silsilah nasab Habib Rizieq diambil dari "Syajarah Assadah Al Asyraf Al Alawiyyin" Juz 2 Halaman 236.
- Muhammad SAW bin Abdullah
- Fatimah Az Zahra AS binti Muhammad SAW
- Al Husein AS bin Fatimah
- Ali Zainal Abidin AS bin Al Husein AS
- Muhammad al-Baqir AS bin Ali Zainal Abidin AS
- Jafar Ash Shadiq AS bin Muhammad Al Baqir
- Ali Uraidhy bin Jafar
- Muhammad an Nagieb
- Isa Arrumi
- Ahmad Almuhajir
- Ubaidillah
- Alwi Alawiyyin
- Muhammad bin Alwi
- Alwi bin Muhammad
- Ali (khali' qasam)
- Muhammad (Shohib Marbath)
- Ali bin Muhammad
- Muhammad (Al Faqih Al Muqoddam)
- Alwi (Al Ghayyur)
- Ali bin Alwi
- Muhammad (Al Mauladawilah)
- Abdurrahman (Assegaf)
- Syaikh Abubakar (Assakran)
- Ali (Shohib Al Wirid Al Al Sakran)
- Abdurrahman bin Ali
- Syahabudin (Al Akbar)
- Abdurrahman (Al Qhodi) (2/190)
- Syahabudin (Al Asghor) (2/212)
- Muhammad (2/212) bin Syahabudin
- Ali bin Muhammad
- Muhammad bin Ali (2/221)
- Syaich bin Muhammad
- Muhammad bin Syaich
- Husein bin Muhammad
- Abdullah bin Muhammad
- Husein bin Abdullah
- Muhammad bin Abdullah
- Husein Shihab bin Muhammad
- Muhammad Rizieq
https://telisik.id/news/habib-rizieq-shihab-keturunan-nabi-muhammad-ini-silsilahnya
https://news.detik.com/berita/d-5249967/silsilah-habib-rizieq-shihab
https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Rizieq_Shihab
https://rri.co.id/nasional/peristiwa/929239/mengungkap-kebenaran-habib-rizieq-keturunan-nabi-muhammad
https://nasional.okezone.com/read/2020/11/19/337/2312575/rabithah-alawiyah-pastikan-habib-rizieq-keturunan-rasulullah-berikut-silsilahnya
https://jakarta.suara.com/read/2020/11/13/140854/ini-silsilah-lengkap-habib-rizieq-shihab-sampai-nabi-muhammad-saw?page=all
Kamis, 20 Mei 2021
Nama-nama asli Walisongo
https://youtu.be/iun0sqGwD4o
BIOGRAFI
DAN STRATEGI DAKWAH
SUNAN
DRAJAT
Nama kecil Sunan Drajat adalah Raden Qasim,
kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Sunan Drajat diperkirakan lahir pada
tahun 1470 Masehi. Dia adalah putra dari Sunan Ampel yang terkenal karena kecerdasannya,
dan ia merupakan adik dari Sunan Bonang.
Raden Qasim memperoleh ilmu keislaman
langsung dari ayahnya, Sunan Ampel, yang memimpin pondok pesantren Ampeldenta,
Surabaya. Setelah beranjak remaja, Raden Qasim merantau ke Cirebon untuk
berguru kepada Sunan Gunung Jati.
Ia menyebarkan agama Islam di Desa Drajat di
Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Di sana ia mendirikan pesantren Dalem
Duwur. Tempat ini diberikan oleh Kerajaan Demak.
Sebagai penghargaan atas keberhasilannya
menyebarkan agama Islam dan usahanya menanggulangi kemiskinan dengan
menciptakan kehidupan yang makmur bagi warganya, ia memperoleh gelar Sunan
Mayang Madu dari Raden Patah, Sultan Demak pada tahun 1520
Pada 1522 M, Raden Qasim atau Sunan Drajat
tutup usia. Makamnya terletak di Desa Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
Salah satu ajaran Sunan Drajat yang terkenal
adalah Pepali Pitu atau 7 Dasar Ajaran yang dijadikan oleh masyarakat sebagai
pijakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pepali pitu :
1.
Memangun resep tyasing sasama (Membuat
senang hati orang lain).
2.
roning suka kudu eling lan
waspada (Dalam suasana gembira, hendaknya tetap ingat Tuhan dan selalu
waspada).
3.
Laksitaning subrata tan nyipa
marang pringga bayaning lampah (Dalam mencapai cita-cita luhur, jangan
menghiraukan halangan dan rintangan).
4.
Meper hardaning pancadriya
(Senantiasa berjuang untuk menekan hawa nafsu duniawi).
5.
Heneng-Hening-Henung (Dalam diam
akan dicapai keheningan, dalam hening
akan dicapai jalan kebebasan mulia).
6.
Mulya guna panca waktu
(Pencapaian kemuliaan lahir batin
dicapai dengan menjalani salat lima waktu).
7.
Menehono teken marang wong kang
wuto. Menehono mangan marang wong kang luwe. Menehono busana marang wong kang
wuda. Menehono pangiyup marang wong kang kaudanan (Berikan tongkat kepada orang
buta. Berikan makan kepada orang lapar. Berikan pakaian kepada orang tak
berpakaian. Berikan tempat berteduh kepada orang kehujanan).
Sumber :
·
Sejarah Kebudayaan Islam Untuk
Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama
2019.
·
tirto.id
·
wikipedia
BIOGRAFI
DAN STRATEGI DAKWAH
SUNAN
KUDUS
Sunan Kudus sejatinya bukanlah asli penduduk
Kudus, dia berasal dan lahir di Al-Quds, Palestina. Kemudian bersama kakek,
ayah dan kerabatnya berhijrah ke Tanah Jawa.
Sunan Kudus memiliki nama asli Sayyid Ja'far
Shadiq Azmatkhan. Dia adalah putra dari pasangan Sunan Ngudung (Sayyid Utsman
Haji) dengan Syarifah Dewi Rahil binti Sunan Bonang. Lahir pada 9 September
1400M/ 808 Hijriah.
Ayahnya yaitu Sunan Ngudung adalah putra
Sultan di Palestina yang bernama Sayyid Fadhal Ali Murtazha (Raja Pandita/Raden
Santri) yang berhijrah ke Jawa dan sampailah di Kekhalifahan Islam Demak dan
diangkat menjadi Senopati (Panglima Perang)
Nama Ja'far Shadiq diambil dari nama datuknya
yang bernama Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali bin Husain bin Ali
bin Abi Thalib suami dari Fatimah az-Zahra binti Muhammad Saw. Demikianlah
Nasabnya sampai ke Rasulullah SAW.
Selain ahli agama, beliau juga ahli strategi
perang dan tata negara. Beliau dipercaya menggantikan ayahnya sebagai panglima
perang Kesultanan Demak dan menjadi imam besar Masjid Agung Demak, serta
menjadi qadhi atau hakim di Kerajaan tersebut.
Sunan Kudus juga dikenal dengan julukan wali
al-ilmi, karena sangat menguasai ilmu-ilmu agama, terutama tafsir, fikih, usul
fikih, tauhid, hadits, serta logika.
Setelah beberapa tahun mengabdi dan berdakwah
di wilayah Kudus, Ja'far Shadiq atau Sunan Kudus pun tutup usia.
Beliau meninggal di Kudus pada tahun 1550.
Makamnya terletak di dalam kompleks Masjid Menara Kudus.
STRATEGI DAKWAH SUNAN KUDUS
Berkat penerimaan dakwah yang disampaikan
Ja'far Shadiq, wilayah Tajug kemudian berganti nama dengan Kudus, yang diambil
dari kata Al-Quds, sebuah kota suci di Palestina. Karena itulah, Ja'far Shadiq
dikenal dengan julukan Sunan Kudus.
Sunan Kudus mengembangkan dakwahnya melalui
akulturasi budaya dengan perlahan agar bisa diterima masyarakat setempat.
Akulturasi terlihat melalui arsitektur masjid Menara Kudus yang dibangunnya.
Selain seorang ulama beliau juga sosok
pujangga yang piawai menciptakan berbagai tembang dan cerita keagamaan.
Karyanya yang paling terkenal adalah Gending Maskumambang dan Mijil.
Sumber :
·
Sejarah Kebudayaan Islam Untuk
Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama
2019.
·
tirto.id
·
wikipedia
BIOGRAFI
DAN STRATEGI DAKWAH
SUNAN
MURIA
Ulama pendakwah Islam termuda di antara Wali
Songo adalah Sunan Muria. Ia merupakan putra Sunan Kalijaga. Sunan Muria
melanjutkan strategi dakwah ayahnya dengan menyebarkan ajaran Islam di Jawa
melalui media seni dan budaya.
Sunan Muria merupakan anak sulung Sunan
Kalijaga dari pernikahannya dengan Dewi Sarah, putri Maulana Ishak. Nama
kecilnya adalah Raden Umar Said atau ada juga yang menyebutnya Raden Prawoto.
Kendati termasuk sosok berpengaruh di
Kesultanan Demak, namun Raden Umar Said lebih suka tinggal di daerah terpencil
dan jauh dari pusat perkotaan dalam menjalankan dakwahnya.
Julukan Sunan Muria disematkan karena ia
menetap di Gunung Muria. Gunung Muria terletak di pantai utara Jawa Tengah,
sebelah timur laut Kota Semarang. Gunung ini termasuk ke dalam wilayah
Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, dan wilayah Kabupaten Pati.
Beliau meninggal dunia pada 1551 M, makamnya
terletak di lereng Gunung Muria, Kecamatan Colo, 18 km utara Kota Kudus. Di
sekitar makam Sunan Muria, terdapat 17 makam prajurit dan abdi dalem Kesultanan
Demak yang menjadi pengawal khusus sang ulama.
Salah satu tradisi yang diubah Sunan Muria
adalah tradisi bancakan. Fungsi tumpeng diubah menjadi kenduri untuk mengirim
doa kepada leluhur dengan doa-doa Islam di rumah sohibul hajat.
Sunan Muria mengembangkan penulisan tembang
cilik (sekar alit) jenis Sinom dan Kinanthi. Tembang tersebut
masih populer hingga sekarang di kalangan masyarakat Jawa.
Sumber :
·
Sejarah Kebudayaan Islam Untuk
Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama
2019.
·
tirto.id
·
wikipedia
BIOGRAFI
DAN STRATEGI DAKWAH
SUNAN
AMPEL
Sunan Ampel atau Raden Rahmat adalah putra cucu Raja Champa, ayahnya bernama
Ibrahim As-Samarkandi yang menikah dengan Puteri Raja Champa yang bernama Dewi
Candra Wulan.
Ketika Raden Rahmat berada di Tuban beliau
berkenalan dengan dua tokoh masyarakat
yaitu Ki Wiryo Sarojo dan Ki Bang Kuning, yang kemudian keduanya masuk Islam
beserta keluarganya.
Dengan masuk islamnya Ki Wiryo Sarojo dan Ki
Bang Kuning, usaha Sunan Ampel semakin mudah dalam mendekati masyarakat dan
melakukan dakwah. Sedikit demi sedikit beliau mulai mengajarkan tauhid dan
ibadah.
Sunan Ampel wafat pada tahun 1406 M. Beliau
dimakamkan di Kompleks Masjid Ampel, Surabaya. Sampai sekarang makam beliau
banyak dikunjungi peziarah dari berbagai derah diseluruh pelosok tanah air.
STRATEGI DAKWAH SUNAN AMPEL
Sunan Ampel telah mendidik murid-murid yang
terkenal antara lain Sunan Bonang dan Sunan Drajat yang tak lain keduanya
adalah putra Sunan Ampel sendiri, Maulana Ishak, Sunan Giri, dan Raden Patah
(Sultan Demak).
Sunan Ampel dikenal sebagai negarawan, tokoh
yang mempunyai gagasan dan perencana berdirinya kerajaan Islam pertama di tanah
Jawa. Menurut bukti sejarah Sunan Ampel adalah orang yang mengukuhkan Raden
Patah sebagai sultan pertama Kesultanan Demak Bintoro.
Kesultanan Demak menjadi pusat penyebaran
Islam ke seluruh wilayah Indonesia. Pada saat itu masjid menjadi pusat kegiatan
kemasyarakatan. Masjid Demak didirikan pada tahun 1478 diprakarsai oleh Sunan
Ampel bersama para Walisongo.
Sumber :
·
Sejarah Kebudayaan Islam Untuk
Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama
2019.
·
tirto.id
·
wikipedia
BIOGRAFI
DAN STRATEGI DAKWAH
SUNAN
GIRI
Sunan Giri memiliki nama asli Raden ‘Ainul
Yaqin (Raden Paku) adalah putra dari Syekh Maulana Ishaq (murid Sunan Ampel).
Sunan Giri merupakan saudara ipar dari Raden Fatah, dikarenakan istri mereka
bersaudara.
Raden ‘Ainul Yaqin menimba ilmu di Pesantren Ampel
Denta (Surabaya) milik Sunan Ampel. Di sini ia bertemu dan berteman baik dengan
putra Sunan Ampel yang bernama Maulana Makdum Ibrahim.
Ketika hendak melaksanakan ibadah haji
bersama Sunan Bonang, keduanya menyempatkan singgah di Pasai untuk memperdalam
ilmu keimanan dan tasawuf.
Sunan Giri meninggal sekitar awal abad ke-16,
makam beliau ada di Bukit Giri, Gresik.STRATEGI DAKWAH SUNAN KUDUS
Berkat penerimaan dakwah yang disampaikan
Ja'far Shadiq, wilayah Tajug kemudian berganti nama dengan Kudus, yang diambil
dari kata Al-Quds, sebuah kota suci di Palestina. Karena itulah, Ja'far Shadiq
dikenal dengan julukan Sunan Kudus.
Sunan Kudus mengembangkan dakwahnya melalui
akulturasi budaya dengan perlahan agar bisa diterima masyarakat setempat.
Akulturasi terlihat melalui arsitektur masjid Menara Kudus yang dibangunnya.
Selain seorang ulama beliau juga sosok
pujangga yang piawai menciptakan berbagai tembang dan cerita keagamaan.
Karyanya yang paling terkenal adalah Gending Maskumambang dan Mijil.
STRATEGI DAKWAH SUNAN GIRI
Dari pesantren milik Sunan Giri ini lahir
da'i-da'I yang kemudian mereka menyiarkan agama Islam ke luar Pulau Jawa,
seperti Madura, Ternate, Bawean, Kangean, dan Tidore.
Sunan Giri terkenal sebagai seorang pendidik
yang mampu menerapkan metode permainan yang bersifat agamis.
Karya- karyanya berupa permainan atau tembang
anak-anak di antaranya Gula Ganti, Jamuran, Jelungan, Jor, dan Cublak-cublak
Suweng.
Sumber :
·
Sejarah Kebudayaan Islam Untuk
Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama
2019.
·
tirto.id
·
wikipedia
SUNAN
KALIJAGA
Sunan Kalijaga mempunyai nama kecil Raden
Sahid, beliau juga dijuluki Syekh Malaya. Ayahnya bernama Raden Sahur
Tumenggung Wilwatikta keturunan Ranggalawe yang sudah Islam dan menjadi bupati
Tuban, sedangkan ibunya bernama Dewi Nawangrum.
Sunan kalijaga merupakan salah satu wali yang
asli orang Jawa. Sebutan Kalijaga menurut sebagian riwayat berasal dari
rangkaian bahasa Arab qadi zaka yang artinya ‘pelaksana’ dan ‘membersihkan’
(pemimpin atau pelaksana yang menegakkan kesucian atau kebersihan)
Sunan Kalijaga meninggal pada pertengahan
abad 15 dan makamnya ada di desa Kadilangu, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
STRATEGI DAKWAH SUNAN KALIJAGA
Beliau dikenal sebagai seorang wali yang
berjiwa besar, berpandangan luas, berpikiran tajam, inovatif dan dinamis. Dakwahnya
mudah diterima oleh semua kalangan, mulai rakyat bawah hingga kalangan atas,
bahkan para penguasa.
Beliau sering menggunakan pendekatan kultural
dalam berdakwah, termasuk di antaranya wayang dan gamelan. Kultur masyarakat Jawa yang menyukai wayang dimanfaatkannya
sebagai media dalam menyebarkan dakwah Islam.
Selain itu salah karyanya adalah corak batik
dengan motif burung. Burung dalam bahasa Kawi disebut kukila. Kata tersebut
ditulis dalam bahasa Arab menjadi qu Artinya jagalah dan qila artinya diucapkan
(mengandung arti “peliharalah upacan sebaik-baiknya”).
Sumber :
·
Sejarah Kebudayaan Islam Untuk
Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama
2019.
·
tirto.id
·
wikipedia
BIOGRAFI
DAN STRATEGI DAKWAH
SUNAN
BONANG
Raden Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang)
adalah putra Sunan Ampel dari istri yang bernama Dewi Candrawati. Sunan Bonang
dikenal sebagai ahli ilmu kalam dan ilmu tauhid.
Beliau banyak belajar di Pasai. Kemudian
sekembalinya dari Pasai beliau mendirikan pesantren di daerah Tuban. Santri
yang belajar berasal dari penjuru daerah di tanah air.
Sunan bonang meninggal pada tahun 1525 dan
dimakamkan di Tuban, daerah pesisir utara jawa yang menjadi basis perjuangan
dakwahnya.
STRATEGI DAKWAH SUNAN BONANG
Dalam dakwahnya beliau mempunyai keunikan
dengan cara mengubah nama-nama dewa dengan nama-nama malaikat sebagaimana yang
dikenal dalam Islam. Hal ini dimaksudkan
sebagai upaya persuasif terhadap masyarakat yang kala itu masih menyembah
dewa-dewa.
Para wali berusaha untuk mewarnai dan
mengubah ajaran masyarakat pada saat itu dengan menciptakan tembang atau syair
yang berisi ajaran tauhid dan peribadatan. Dalam syair diselingi dengan
syahadatain (kalimat syahadat), sehingga sekarang dikenal istilah sekaten,
berasal dari kata syahadatain.
Salah satu tembang ciptaan Sunan Bonang
adalah tembang durma, tembang macapat yang menggambarkan suasana tegang,
bengis, dan penuh amarah dalam kehidupan dunia yang fana.
Karya yang berupa catatan-catatan pengajaran
Sunan Bonang dikenal dengan Suluk Sunan Bonang yang berbentuk prosa dalam gaya
Jawa, namun penggunaan kalimat-kalimatnya banyak sekali dipengaruhi bahasa
Arab.
Diantara karya lainnya, adalah Sekar
Damarwulan, Primbon Bonang I dan II, dan Serat Wragul.
Sumber :
·
Sejarah Kebudayaan Islam Untuk
Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama
2019.
·
tirto.id
·
wikipedia
Sejarah Palestina
Telah 26 hari berlalu semenjak konflik antara Palestina dan Israel memasuki babak baru yang lebih parah. Banyak warga sipil yang menjadi...
-
Berikut ini contoh khutbah kedua yang biasa dibaca oleh khotib file gambar (jpg) untuk mendownloadnya klik kanan pada gambar tsb lalu pili...
-
Untuk melihat videonya di channel Youtube https://www.youtube.com/watch?v=xSO4xaGUb4Q video khutbah lainnya https://www.youtube.com/channe...
-
Untuk Melihat Videonya di kanal Youtube Saung Ilmu silakan klik link di bawah ini : https://www.youtube.com/watch?v=5Sr47DYXmjw KHUTBAH PERT...