Minggu, 23 Mei 2021

Hadits Tentang Rukun Islam

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Berikut ini adalah Hadits tentang rukun Islam yang lima

Islam dibangun diatas lima perkara



Ibnu Umar ra. Meriwayatkan, Rasulullah ﷺ  bersabda: “Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu bersaksi bahwa tiada Ilah (yang berhak diibadahi) selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, haji, dan berpuasa Ramadhan.

HR Bukhori Kitab “Iman” (2) Bab Doa Kalian Bagian dari Iman Kalian (2) )


Cara  mendownload filenya :
klik kanan gambarnya, lalu pilih save image as, tentukan tempat penyimpanannya, lalu klik save.

semoga bermanfaat

Sabtu, 22 Mei 2021

Hadits Larangan Berdusta atas nama Nabi ﷺ

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

berikut ini adalah Hadits Larangan Berdusta atas nama Nabi ﷺ




Anas ra. berkata,”Yang menghalangiku untuk banyak meriwayatkan hadits kepada kalian adalah karena Nabi ﷺpernah bersabda; “Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku maka hendaklah ia menempati tempatnya di neraka”


Cara  mendownload filenya :
klik kanan gambarnya, lalu pilih save image as, tentukan tempat penyimpanannya, lalu klik save.

semoga bermanfaat




Jumat, 21 Mei 2021

Biografi Tengku Zulkarnain

 



K.H. Tengku Zulkarnain adalah ulama yang sangat gigih dalam dakwahnya. Beliau lahir di Medan, Sumatra Utara, 14 Agustus 1963. 

Beliau adalah ulama berdarah Melayu Deli dan Riau. Ayahnya Tengku Rafiuddin Saudin masih kerabat Kesultanan Serdang dan ibunya Anisah Usy, putri seorang tokoh agama di Riau

Ia pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2015-2020.

Selain di MUI, Ustadz Tengku juga aktif sebagai Ketua Majelis Fatwa untuk PP Mathla'ul Anwar, sebuah organisasi yang berfokus pada pendidikan Islam.

Wakil Ketua Umum MUI KH. Anwar Abbas, menuturkan bahwa saat masih muda Tengku Zulkarnain sangat pandai bernyayi dan bermain musik. 

Namun, karena ketertarikannya dengan dakwah islam, beliau meninggalkan dunia seni itu.

Beliau kerap menyampaikan dakwah sampai ke tempat-tempat terpencil di tanah air bahkan sampai ke luar negeri. 

Beliau adalah pribadi yang tegas dan lugas dalam menyampaikan dakwah. Oleh karena itu, banyak yang senang namun ada juga sebagian orang yang tidak menyukai.

Di media sosial, beliau kerap mendapat cacian dari para pembencinya. Namun itulah resiko dakwah yang juga dialami oleh para Nabi dan Rasul.

Menurut berita yang beredar di banyak media, Tengku Zulkarnain meninggal dunia saat dalam perawatan karena terpapar Covid-19 di RS Tabrani, Pekanbaru.

Beliau meninggal dunia di bulan Ramadhan pada Hari Senin, 10 Mei 2021, sekitar waktu Maghrib (buka Puasa). 

Semoga Allah SWT Menerima amal ibadah, ampuni dosa, dan meridhai perjuangan dakwah beliau. 


Silsilah Nasab Habib Rizieq Syihab



Nama lengkap beliau adalah Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab, Lc., M.A., DPMSS. Silsilah lengkap Habib Rizieq Shihab (HRS) akhirnya terungkap. Ustadz Ahmad Alatas, Ketua Lembaga Pencatatan Nasab Makhtab Addaimi, Rabithah Alawiyah, menegaskan

Bahwa Habib Rizieq benar-benar masih keturunan Nabi Muhammad SAW dengan menunjukan silsilah beliau berdasarkan pada sebuah berkas pencatatan.

Beliau mengatakan, memang benar Habib Rizieq Syihab merupakan salah satu keturunan Nabi Muhammad SAW. 

Menurut beliau, hanya orang-orang yang tidak mengetahui riwayat itulah yang meragukan garis keturunan Habib Rizieq.

Beliau menegaskan kembali, bahwa Habib Rizieq adalah generasi ke-39 Nabi Muhammad SAW. Jika diurut sampai ke Fatimah Az Zahra, maka Habib Rizieq merupakan keturunan ke-38.


Menurut Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zein bin Umar Smith, nasab Habib Rizieq ke Baginda Nabi Muhammad SAW sangatlah jelas. 

Habib Rizieq berasal dari Qabilah (marga) Bin Shihab (sebagian menyebutkan Bin Shahab atau Bin Shihabuddin).

"Marga Shihabuddin dikenal sejak dulu sebagai ahli ilmu dan ulama besar, serta punya keluasan ilmu pengetahuan pada tiap zamannya. Sampai kini marga Bin Shihab kebanyakan para intelektual di bidangnya masing-masing," tutur Habib Zein.

Silsilah Habib Rizieq dapat diketahui dari dokumen Maktab Daimi Rabithah Alawiyah yang diterbitkan 8 September 2003 dengan nomor ID nasab 19176. 

Dalam dokumen itu, silsilah nasab Habib Rizieq diambil dari "Syajarah Assadah Al Asyraf Al Alawiyyin" Juz 2 Halaman 236. 

  1.     Muhammad SAW bin Abdullah
  2.     Fatimah Az Zahra AS binti Muhammad SAW
  3.    Al Husein AS bin Fatimah
  4.     Ali Zainal Abidin AS bin Al Husein AS
  5.    Muhammad al-Baqir AS bin Ali Zainal Abidin AS
  6.    Jafar Ash Shadiq AS bin Muhammad Al Baqir
  7.     Ali Uraidhy bin Jafar
  8.     Muhammad an Nagieb
  9.     Isa Arrumi
  10.    Ahmad Almuhajir
  11.    Ubaidillah
  12.    Alwi Alawiyyin
  13.   Muhammad bin Alwi
  14.    Alwi bin Muhammad
  15.  Ali (khali' qasam)
  16.  Muhammad (Shohib Marbath)
  17.    Ali bin Muhammad
  18.   Muhammad (Al Faqih Al Muqoddam)
  19.    Alwi (Al Ghayyur)
  20.    Ali bin Alwi
  21.    Muhammad (Al Mauladawilah)
  22.    Abdurrahman (Assegaf)
  23.    Syaikh Abubakar (Assakran)
  24.   Ali (Shohib Al Wirid Al Al Sakran)
  25.    Abdurrahman bin Ali
  26.    Syahabudin (Al Akbar)
  27.    Abdurrahman (Al Qhodi) (2/190)
  28.   Syahabudin (Al Asghor) (2/212)
  29.    Muhammad (2/212) bin Syahabudin
  30.    Ali bin Muhammad
  31.    Muhammad bin Ali (2/221)
  32.   Syaich bin Muhammad
  33.   Muhammad bin Syaich
  34.    Husein bin Muhammad
  35.    Abdullah bin Muhammad
  36.    Husein bin Abdullah
  37.    Muhammad bin Abdullah
  38.   Husein Shihab bin Muhammad
  39.   Muhammad Rizieq 


sumber referensi :

https://telisik.id/news/habib-rizieq-shihab-keturunan-nabi-muhammad-ini-silsilahnya

https://news.detik.com/berita/d-5249967/silsilah-habib-rizieq-shihab

https://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Rizieq_Shihab

https://rri.co.id/nasional/peristiwa/929239/mengungkap-kebenaran-habib-rizieq-keturunan-nabi-muhammad

https://nasional.okezone.com/read/2020/11/19/337/2312575/rabithah-alawiyah-pastikan-habib-rizieq-keturunan-rasulullah-berikut-silsilahnya

https://jakarta.suara.com/read/2020/11/13/140854/ini-silsilah-lengkap-habib-rizieq-shihab-sampai-nabi-muhammad-saw?page=all



Kamis, 20 Mei 2021

Nama-nama asli Walisongo

 




Lihat video lengkapnya di sini
https://youtu.be/iun0sqGwD4o


Pada abad ke-14 di tanah Jawa, dikenal sembilan penyebar agama Islam yang terkenal dengan sebutan Wali Songo (sembilan wali). 
Sembilan wali itu tinggal di beberapa daerah penting di sekitar pantai utara Jawa. 
Strategi dakwah yang digunakan Wali Songo amat bervariasi, tergantung wilayah dan kondisi masyarakatnya. 
Sebagian besar dari para penyebar Islam ini beradaptasi dengan luwes agar penyampaian Islamnya diterima masyarakat. 
Penamaan Wali Songo sering kali dilekatkan dengan wilayah dakwahnya. Akibatnya, sebagian besar masyarakat tidak mengenal nama-nama asli mereka.


 




BIOGRAFI DAN STRATEGI DAKWAH

SUNAN DRAJAT

 

Nama kecil Sunan Drajat adalah Raden Qasim, kemudian mendapat gelar Raden Syarifudin. Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi. Dia adalah putra dari Sunan Ampel yang terkenal karena kecerdasannya, dan ia merupakan adik dari Sunan Bonang.

Raden Qasim memperoleh ilmu keislaman langsung dari ayahnya, Sunan Ampel, yang memimpin pondok pesantren Ampeldenta, Surabaya. Setelah beranjak remaja, Raden Qasim merantau ke Cirebon untuk berguru kepada Sunan Gunung Jati.

Ia menyebarkan agama Islam di Desa Drajat di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Di sana ia mendirikan pesantren Dalem Duwur. Tempat ini diberikan oleh Kerajaan Demak.

Sebagai penghargaan atas keberha­silannya menyebarkan agama Islam dan usahanya menanggulangi kemiskinan dengan menciptakan kehidupan yang makmur bagi warganya, ia memperoleh gelar Sunan Mayang Madu dari Raden Patah, Sultan Demak pada tahun 1520

Pada 1522 M, Raden Qasim atau Sunan Drajat tutup usia. Makamnya terletak di Desa Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa Timur.

Salah satu ajaran Sunan Drajat yang terkenal adalah Pepali Pitu atau 7 Dasar Ajaran yang dijadikan oleh masyarakat sebagai pijakan dalam kehidupan sehari-hari.

Pepali pitu :

1.      Memangun resep tyasing sasama (Membuat senang hati orang lain).

2.      roning suka kudu eling lan waspada (Dalam suasana gembira, hendaknya tetap ingat Tuhan dan selalu waspada).

3.      Laksitaning subrata tan nyipa marang pringga bayaning lampah (Dalam mencapai cita-cita luhur, jangan menghiraukan halangan dan rintangan).

4.      Meper hardaning pancadriya (Senantiasa berjuang untuk menekan hawa nafsu duniawi).

5.      Heneng-Hening-Henung (Dalam diam akan dicapai keheningan, dalam hening  akan dicapai jalan kebebasan mulia).

6.      Mulya guna panca waktu (Pencapaian kemuliaan lahir batin  dicapai dengan menjalani salat lima waktu).

7.      Menehono teken marang wong kang wuto. Menehono mangan marang wong kang luwe. Menehono busana marang wong kang wuda. Menehono pangiyup marang wong kang kaudanan (Berikan tongkat kepada orang buta. Berikan makan kepada orang lapar. Berikan pakaian kepada orang tak berpakaian. Berikan tempat berteduh kepada orang kehujanan).

 

Sumber :

·         Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2019.

·         tirto.id

·         wikipedia

 

 



 

BIOGRAFI DAN STRATEGI DAKWAH

SUNAN KUDUS

Sunan Kudus sejatinya bukanlah asli penduduk Kudus, dia berasal dan lahir di Al-Quds, Palestina. Kemudian bersama kakek, ayah dan kerabatnya berhijrah ke Tanah Jawa.

Sunan Kudus memiliki nama asli Sayyid Ja'far Shadiq Azmatkhan. Dia adalah putra dari pasangan Sunan Ngudung (Sayyid Utsman Haji) dengan Syarifah Dewi Rahil binti Sunan Bonang. Lahir pada 9 September 1400M/ 808 Hijriah.

Ayahnya yaitu Sunan Ngudung adalah putra Sultan di Palestina yang bernama Sayyid Fadhal Ali Murtazha (Raja Pandita/Raden Santri) yang berhijrah ke Jawa dan sampailah di Kekhalifahan Islam Demak dan diangkat menjadi Senopati (Panglima Perang)

Nama Ja'far Shadiq diambil dari nama datuknya yang bernama Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib suami dari Fatimah az-Zahra binti Muhammad Saw. Demikianlah Nasabnya sampai ke Rasulullah SAW.

Selain ahli agama, beliau juga ahli strategi perang dan tata negara. Beliau dipercaya menggantikan ayahnya sebagai panglima perang Kesultanan Demak dan menjadi imam besar Masjid Agung Demak, serta menjadi qadhi atau hakim di Kerajaan tersebut.

Sunan Kudus juga dikenal dengan julukan wali al-ilmi, karena sangat menguasai ilmu-ilmu agama, terutama tafsir, fikih, usul fikih, tauhid, hadits, serta logika.

Setelah beberapa tahun mengabdi dan berdakwah di wilayah Kudus, Ja'far Shadiq atau Sunan Kudus pun tutup usia.

Beliau meninggal di Kudus pada tahun 1550. Makamnya terletak di dalam kompleks Masjid Menara Kudus.

STRATEGI DAKWAH SUNAN KUDUS

Berkat penerimaan dakwah yang disampaikan Ja'far Shadiq, wilayah Tajug kemudian berganti nama dengan Kudus, yang diambil dari kata Al-Quds, sebuah kota suci di Palestina. Karena itulah, Ja'far Shadiq dikenal dengan julukan Sunan Kudus.

Sunan Kudus mengembangkan dakwahnya melalui akulturasi budaya dengan perlahan agar bisa diterima masyarakat setempat. Akulturasi terlihat melalui arsitektur masjid Menara Kudus yang dibangunnya.

Selain seorang ulama beliau juga sosok pujangga yang piawai menciptakan berbagai tembang dan cerita keagamaan. Karyanya yang paling terkenal adalah Gending Maskumambang dan Mijil.

 

Sumber :

·         Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2019.

·         tirto.id

·         wikipedia

 




BIOGRAFI DAN STRATEGI DAKWAH

SUNAN MURIA

Ulama pendakwah Islam termuda di antara Wali Songo adalah Sunan Muria. Ia merupakan putra Sunan Kalijaga. Sunan Muria melanjutkan strategi dakwah ayahnya dengan menyebarkan ajaran Islam di Jawa melalui media seni dan budaya.

Sunan Muria merupakan anak sulung Sunan Kalijaga dari pernikahannya dengan Dewi Sarah, putri Maulana Ishak. Nama kecilnya adalah Raden Umar Said atau ada juga yang menyebutnya Raden Prawoto.

Kendati termasuk sosok berpengaruh di Kesultanan Demak, namun Raden Umar Said lebih suka tinggal di daerah terpencil dan jauh dari pusat perkotaan dalam menjalankan dakwahnya.

Julukan Sunan Muria disematkan karena ia menetap di Gunung Muria. Gunung Muria terletak di pantai utara Jawa Tengah, sebelah timur laut Kota Semarang. Gunung ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Kudus, Kabupaten Jepara, dan wilayah Kabupaten Pati.

Beliau meninggal dunia pada 1551 M, makamnya terletak di lereng Gunung Muria, Kecamatan Colo, 18 km utara Kota Kudus. Di sekitar makam Sunan Muria, terdapat 17 makam prajurit dan abdi dalem Kesultanan Demak yang menjadi pengawal khusus sang ulama.

Salah satu tradisi yang diubah Sunan Muria adalah tradisi bancakan. Fungsi tumpeng diubah menjadi kenduri untuk mengirim doa kepada leluhur dengan doa-doa Islam di rumah sohibul hajat.

Sunan Muria mengembangkan penulisan tembang cilik (sekar alit) jenis Sinom dan Kinanthi. Tembang tersebut masih populer hingga sekarang di kalangan masyarakat Jawa.

 

Sumber :

·         Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2019.

·         tirto.id

·         wikipedia

 






BIOGRAFI DAN STRATEGI DAKWAH

SUNAN AMPEL

 

Sunan Ampel atau Raden Rahmat  adalah putra cucu Raja Champa, ayahnya bernama Ibrahim As-Samarkandi yang menikah dengan Puteri Raja Champa yang bernama Dewi Candra Wulan.

Ketika Raden Rahmat berada di Tuban beliau berkenalan dengan dua tokoh  masyarakat yaitu Ki Wiryo Sarojo dan Ki Bang Kuning, yang kemudian keduanya masuk Islam beserta keluarganya.

Dengan masuk islamnya Ki Wiryo Sarojo dan Ki Bang Kuning, usaha Sunan Ampel semakin mudah dalam mendekati masyarakat dan melakukan dakwah. Sedikit demi sedikit beliau mulai mengajarkan tauhid dan ibadah.

Sunan Ampel wafat pada tahun 1406 M. Beliau dimakamkan di Kompleks Masjid Ampel, Surabaya. Sampai sekarang makam beliau banyak dikunjungi peziarah dari berbagai derah diseluruh pelosok tanah air.

 

STRATEGI DAKWAH SUNAN AMPEL

Sunan Ampel telah mendidik murid-murid yang terkenal antara lain Sunan Bonang dan Sunan Drajat yang tak lain keduanya adalah putra Sunan Ampel sendiri, Maulana Ishak, Sunan Giri, dan Raden Patah (Sultan Demak).

Sunan Ampel dikenal sebagai negarawan, tokoh yang mempunyai gagasan dan perencana berdirinya kerajaan Islam pertama di tanah Jawa. Menurut bukti sejarah Sunan Ampel adalah orang yang mengukuhkan Raden Patah sebagai sultan pertama Kesultanan Demak Bintoro.

Kesultanan Demak menjadi pusat penyebaran Islam ke seluruh wilayah Indonesia. Pada saat itu masjid menjadi pusat kegiatan kemasyarakatan. Masjid Demak didirikan pada tahun 1478 diprakarsai oleh Sunan Ampel bersama para Walisongo.

 

Sumber :

·         Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2019.

·         tirto.id

·         wikipedia

 

 



 

BIOGRAFI DAN STRATEGI DAKWAH

SUNAN GIRI

Sunan Giri memiliki nama asli Raden ‘Ainul Yaqin (Raden Paku) adalah putra dari Syekh Maulana Ishaq (murid Sunan Ampel). Sunan Giri merupakan saudara ipar dari Raden Fatah, dikarenakan istri mereka bersaudara.

Raden ‘Ainul Yaqin menimba ilmu di Pesantren Ampel Denta (Surabaya) milik Sunan Ampel. Di sini ia bertemu dan berteman baik dengan putra Sunan Ampel yang bernama Maulana Makdum Ibrahim.

Ketika hendak melaksanakan ibadah haji bersama Sunan Bonang, keduanya menyempatkan singgah di Pasai untuk memperdalam ilmu keimanan dan tasawuf.

Sunan Giri meninggal sekitar awal abad ke-16, makam beliau ada di Bukit Giri, Gresik.STRATEGI DAKWAH SUNAN KUDUS

Berkat penerimaan dakwah yang disampaikan Ja'far Shadiq, wilayah Tajug kemudian berganti nama dengan Kudus, yang diambil dari kata Al-Quds, sebuah kota suci di Palestina. Karena itulah, Ja'far Shadiq dikenal dengan julukan Sunan Kudus.

Sunan Kudus mengembangkan dakwahnya melalui akulturasi budaya dengan perlahan agar bisa diterima masyarakat setempat. Akulturasi terlihat melalui arsitektur masjid Menara Kudus yang dibangunnya.

Selain seorang ulama beliau juga sosok pujangga yang piawai menciptakan berbagai tembang dan cerita keagamaan. Karyanya yang paling terkenal adalah Gending Maskumambang dan Mijil.

 

STRATEGI DAKWAH SUNAN GIRI

Dari pesantren milik Sunan Giri ini lahir da'i-da'I yang kemudian mereka menyiarkan agama Islam ke luar Pulau Jawa, seperti Madura, Ternate, Bawean, Kangean, dan Tidore.

Sunan Giri terkenal sebagai seorang pendidik yang mampu menerapkan metode permainan yang bersifat agamis.

Karya- karyanya berupa permainan atau tembang anak-anak di antaranya Gula Ganti, Jamuran, Jelungan, Jor, dan Cublak-cublak Suweng.

 

Sumber :

·         Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2019.

·         tirto.id

·         wikipedia

 

 

 


 

                                                     BIOGRAFI DAN STRATEGI DAKWAH

SUNAN KALIJAGA

Sunan Kalijaga mempunyai nama kecil Raden Sahid, beliau juga dijuluki Syekh Malaya. Ayahnya bernama Raden Sahur Tumenggung Wilwatikta keturunan Ranggalawe yang sudah Islam dan menjadi bupati Tuban, sedangkan ibunya bernama Dewi Nawangrum.

Sunan kalijaga merupakan salah satu wali yang asli orang Jawa. Sebutan Kalijaga menurut sebagian riwayat berasal dari rangkaian bahasa Arab qadi zaka yang artinya ‘pelaksana’ dan ‘membersihkan’ (pemimpin atau pelaksana yang menegakkan kesucian atau kebersihan)

Sunan Kalijaga meninggal pada pertengahan abad 15 dan makamnya ada di desa Kadilangu, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

 

STRATEGI DAKWAH SUNAN KALIJAGA

Beliau dikenal sebagai seorang wali yang berjiwa besar, berpandangan luas, berpikiran tajam, inovatif dan dinamis. Dakwahnya mudah diterima oleh semua kalangan, mulai rakyat bawah hingga kalangan atas, bahkan para penguasa.

Beliau sering menggunakan pendekatan kultural dalam berdakwah, termasuk di antaranya wayang dan gamelan. Kultur  masyarakat Jawa yang menyukai wayang dimanfaatkannya sebagai media dalam menyebarkan dakwah Islam.

Selain itu salah karyanya adalah corak batik dengan motif burung. Burung dalam bahasa Kawi disebut kukila. Kata tersebut ditulis dalam bahasa Arab menjadi qu Artinya jagalah dan qila artinya diucapkan (mengandung arti “peliharalah upacan sebaik-baiknya”).

 

Sumber :

·         Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2019.

·         tirto.id

·         wikipedia

 

 

 

 


 

BIOGRAFI DAN STRATEGI DAKWAH

SUNAN BONANG

 

Raden Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang) adalah putra Sunan Ampel dari istri yang bernama Dewi Candrawati. Sunan Bonang dikenal sebagai ahli ilmu kalam dan ilmu tauhid.

Beliau banyak belajar di Pasai. Kemudian sekembalinya dari Pasai beliau mendirikan pesantren di daerah Tuban. Santri yang belajar berasal dari penjuru daerah di tanah air.

Sunan bonang meninggal pada tahun 1525 dan dimakamkan di Tuban, daerah pesisir utara jawa yang menjadi basis perjuangan dakwahnya.

STRATEGI DAKWAH SUNAN BONANG

Dalam dakwahnya beliau mempunyai keunikan dengan cara mengubah nama-nama dewa dengan nama-nama malaikat sebagaimana yang dikenal dalam Islam.  Hal ini dimaksudkan sebagai upaya persuasif terhadap masyarakat yang kala itu masih menyembah dewa-dewa.

 

Para wali berusaha untuk mewarnai dan mengubah ajaran masyarakat pada saat itu dengan menciptakan tembang atau syair yang berisi ajaran tauhid dan peribadatan. Dalam syair diselingi dengan syahadatain (kalimat syahadat), sehingga sekarang dikenal istilah sekaten, berasal dari kata syahadatain.

Salah satu tembang ciptaan Sunan Bonang adalah tembang durma, tembang macapat yang menggambarkan suasana tegang, bengis, dan penuh amarah dalam kehidupan dunia yang fana.

Karya yang berupa catatan-catatan pengajaran Sunan Bonang dikenal dengan Suluk Sunan Bonang yang berbentuk prosa dalam gaya Jawa, namun penggunaan kalimat-kalimatnya banyak sekali dipengaruhi bahasa Arab.

Diantara karya lainnya, adalah Sekar Damarwulan, Primbon Bonang I dan II, dan Serat Wragul.

 

 

Sumber :

·         Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah Kelas XII /Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2019.

·         tirto.id

·         wikipedia

 

 

 

 

Sejarah Palestina

Telah 26 hari berlalu semenjak konflik antara   Palestina dan Israel   memasuki babak baru yang lebih parah. Banyak warga sipil yang menjadi...